Rabu, 19 Oktober 2011

Khutbah Jum'at

ENAM PERTANYAAN IMAM GHAZALI

Oleh : Asep Zaelani MN, SHI
(Penyuluh Agama Islam Kec. Karawang Timur)

الحَمْدُ ِللهِ الوَاحِدِ القَهَّارِ، الحَلِيْمِ الكَرِيْمِ السَّتَّارِ، المُنَزَّهِ عَنِ الشَّبِيْهِ وَالشَّرِيْكِ وَالإِنْظَارِ. انْفَرَدَ بِالوَحْدَانِيَّةِ, وَتَقَدَّسَ فِي ذَاتِهِ العَلِيَّة, وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ. أَحْمَدُهُ حَمْدَ عَبْدٍ مُعْتَرِفٍ بِالذُّلِّ وَالإنْكِسَارِ. وَأَشْكُرُهُ شُكْرَ مَنْ صَرَّفَ جَوَارِحَهُ فِي طَاعَةِ رَبِّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ.اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهُمَّ صَلِّ وسلم عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيُّ المُخْتَارُ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Hadirin Sidang Jum’ah, yang dimuliakan Allah SWT.
Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu Beliau bertanya :
Pertanyaan  pertama
Imam Ghazali : Apakah yang PALING DEKAT dengan diri kita di dunia ini?
Murid 1: Orang tua; Murid 2: Guru; Murid 3: Teman; Murid 4: Kaum kerabat
Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Kemanapun kita pergi, kematian akan selalu mengikuti kita. Tidak akan ada yang bisa menghalanginya. Kekuasaan, pangkat, jabatan, kedudukan tidak akan berarti apa-apa. Tembok yang tinggi, beton yang kuat dan kita ada didalamnya, tidak akan bisa menahan malaikat izrail yang akan mencabut nyawa. Firman Allah SWT dalam Qur’an Surah Annisa’: 78
“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, meskipun kamu berada di dalam benteng yang kokoh…”

Pertanyaan  kedua
Imam Ghazali: Apa yang PALING JAUH dari kita di dunia ini ?
Murid 1: Negeri Cina; Murid 2: Bulan; Murid 3: Matahari; Murid 4 : Bintang-bintang
Iman Ghazali: Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Hari ini adalah buah dari yang kita tanam di masa lalu. Kebaikan yang kita tanam, kebaikan pula yang kita nikmati. Keburukan yang kita tanam, keburukan pula yang kita rasakan. Begitupun, hari ini akan menjadi masa lalu di masa depan. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama. Agar yang kita tanam saat ini, akan berbuah kebaikan untuk kita dimasa depan.

Apabila kita merasa bahwa apa yang kita lakukan di masa lalu adalah kebaikan-kebaikan, sedangkan yang kita rasakan sekarang adalah keburukan, penderitaan dan kesengsaraan. Yakinlah saudaraku, allah sedang memberi kita ladang untuk ditnami dengan kebaikan-kebaikan. Allah ingin melihat kita menjadi hamba-hamba yang sabar, tabah dan kuat menghadapi berbagai cobaan dalam episode kehidupan ini. Karenanya jangan berputus asa dan selalu melihat kebelakang. Cukuplah masa lalu menjadi pengalaman untuk kita ambil pelajaran dalam melangkah merajut masa depan. Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik untuk kita?       

Hadirin sidang jum’ah yang berbahagia.
Pertanyaan ketiga
Imam Ghazali: Apa yang PALING BESAR didunia ini ?
Murid 1: Gunung; Murid 2: Matahari; Murid 3: Bumi;
Imam Ghazali : Semua jawaban itu benar, tapi yang PALING BESAR di dunia ini adalah HAWA NAFSU. Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka. Firman Allah SWT Surah Al A’raf: 179

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”

Dalam ayat tersebut hawa nafsu telah menjerumuskan manusia ke neraka. Apabila kita fahami kembali ayat tersebut dalam konteks kita di dunia, neraka dapat diartkan sebagai tempat penderitaan, kehancuran dan kebangkrutan. Tidak sedikit karena hawa nafsu orang kehilangan kehormatan, karena hawa nafsu orang kehilangan harga diri, karena nafsu orang mengalami kebangkrutan, karena nafsu orang menjadi menderita.
  

Pertanyaan keempat
Imam Ghazali: Apa yang PALING BERAT didunia ?
Murid 1 : Baja; Murid 2: Besi; Murid 3: Gajah
Imam Ghazali : Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH. Langit, bumi, dan gunung tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia menyanggupi permintaan Allah SWT untuk memegang amanah. Firman Allah SWT. Surah Al-Azab : 72

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,”

Saudaraku amanah adalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan. Harta yang kita miliki adalah amanah. Istri dan anak-anak adalah amanah yang harus dijaga dan dpertanggungjawabkan. Tidak sedikit orang berebut untuk mengejar pangkat jabatan dan kedudukan. Padahal pangkat, jabatan dan kedudukan adalah amanat yang harus dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akherat.  

Hadirin kaum muslimin yang dimuliakan Allah SWT.
Pertanyaan kelima
Imam Ghazali : Apa yang PALING RINGAN di dunia ini ?
Murid 1: Kapas; Murid 2: Angin; Murid 3: Debu; Murid 4: Daun-daun
Imam Ghazali: Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan shalat. Shalat seolah menjadi sesuatu yang tidak berarti baginya. Tidak penting. Ketika shalat diabaikan maka neraka adalah tempat yang cocok bagi mereka. Diceritakan dalam al-Quran bahwa para penghuni neraka ditanya, apa yang membuatnya masuk neraka. QS. Al- Mudatsir 42-43:


"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,

Shalat adalah sarana untuk manusia berkomunikasi dengan Tuhannya di saat kita bahagia, gembira maupun terpuruk, kalau kita sedang jaya orang baru kenalan saja ngaku saudara. Tapi disaat kita terpuruk adakah mereka menemani dan mendengarkan keluh kesah kita?
Saudaraku, Allah tempat mengadu kita punya persoalan, Allah tempat meminta kita punya kebutuhan, Allah tempat kita mohon pertolongan kita punya kesusahan. Ketika logika, uang dan relasi tidak bisa membantu kita, hanya Allah yang bersedia mendekati dan menolong kita. Karenanya, dekatilah Dia. Semakin mendekat kita dengan Allah, maka Allah semakin mendekat pula kepada kita.

Pertanyaan keenam
Imam Ghazali : Apa yang PALING TAJAM didunia ini ?
Murid- Murid dengan serentak menjawab: Pedang
Imam Ghazali : Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia
ini adalah LIDAH MANUSIA. Karena melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati.
Dengan lidah orang benar jadi salah. Yang salah jadi benar. Dengan lidah orang baik dianggap jahat. Orang jahat dianggap pahlawan. Dengan lidah yang benar jadi terhukum yang salah dibebaskan. Tapi demi Allah saudaraku…. Allah tidak pernah tidur. Dia selalu meihat pa yang dilakukan hambanya. Di mata Allah yang benar tetap  benar yang salah tetap salah. Kita serahkan segalanya kepada Allah biarkan hukum dan ketentuannya yang berlaku, kita hanya menunggu waktu.

Hadirin sidang Jum’ah yang Allah muliakan
Apa yang dikatakan oleh imam al-Ghazali tersebut, saya yakin bermanfaat tidak hanya bagi murid-muridnya ketika itu. Tapi bermanfaat pula untuk kita renungkan, kita resapi dan kita amalkan. Akhirnya kepada Allah jualah kita mohon perlindungannya.  

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لَِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ









3 komentar:

  1. terima kasih khutbahnya. kebetulan blm punya bahan lagi nich..

    BalasHapus
  2. lumayan bagi yang perlu materi khutbah boleh tuh dicopy tapi ayatnya ga nampil. cari aja ya.

    BalasHapus
  3. mudah2an ini blog bisa mempermudah kerjaan saya

    BalasHapus